Senin, 01 Februari 2016

Kuliah di Jakarta rasa nano-nano

    Pagi hari adalah waktu yang tidak pernah memberikan saya kesempa-tan untuk bersantai ria. Bagaimana mungkin diri ini bisa bersantai, sedang pagi paling lambat jam 06.20 jiwa harus kembali kuajak bersabar melewati macetnya jalanan jakarta demi sampai ke kampus tercinta tepat waktu pada jam 07.00

   Terlambat sedikit saja bisa beresiko tinggi untuk masuk kelas sementara dosen sudah duduk nyaman di kursi kebesarannya. Memang kebanyakan dosen masih memperbolehkan mahasiswa yang terlambat datang untuk tetap mengikuti proses perkuliahan, namun tetap saja rasa tidak enak itu selalu menyelinap dalam dada.

   Saya tidak tahu apakah ada jalan yang lebih macet dari jalan-jalan jakarta. Kendaraan yang penuh sesak setiap hari selalu memenuhi jalanan Jakarta, dari mobil yang beragam modelnya sampai motor yang juga demikian.

    Pernah suatu hari, tepatnya hari ketiga setelah kampus kembali aktif pasca liburan semester ganjil kemarin, saya terlambat di jam pertama. Karena melihat waktu yang sudah menunjukkan jam 07.20, maka ku urangkan niat untuk masuk di jam pertama ini. Bukan karena malas, lebih tepatnya karena tak mau malu terlambat 20 menit setelah dosen sudah masuk.

   Walhasil, saya baru bisa masuk di jam kedua. Namun malang nian nasibku. Dosen yang masuk malah memperhatikan daftar hadir mahasiswa dan mendapati saya tidak masuk di hari pertama kuliah, plus tidak masuk pada jam pertama tadi. Akhirnya si dosen yang perhatian ini memberikan nasehat renyah yang menggugah diri agar kembali semangat dan tidak terlambat lagi.

Comments
8 Comments

8 komentar:

Unknown mengatakan...

Gregetnya jadi mahasiswa itu ketika di php dosen. Tiap masuk kelas nggak pernah dipresensi, sekalinya bolos malah diabsen :D

Hiday Nur mengatakan...

Nice share, kuliah d lipia ya mas farid?

Unknown mengatakan...

Hehehe...kurang itu beruntung namanya. ;)

Unknown mengatakan...

Iya, alhamdulillah. Barusan masuk syariahnya.

Unknown mengatakan...

Akh, aajarin aku buat blog jg

Unknown mengatakan...

Huwaaa kebayang yaaa gimana semrautnya Jakarta. Tapi itulah negeri kita tercinta. Lahir dengan keunikannya. Oh Jakarta.. Jakarta Oh... *jreeng.. *eh malah ngamen.. maaf maaf maaf

Unknown mengatakan...

liat saja caranya lewat Youtube akhy, insyaallah cepat paham. lagian caranya juga lumayan gampang.

Unknown mengatakan...

itulah mbak, harus dinikmati sepenuh hati. lagian kalau sering emosi gara2 macet, bisa2 kena jantungan